Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2022

Kelezatan Sate Kambing Mbok Galak dari Generasi ke Generasi

DAMI. Kuliner khas merupakan hal yang wajib dicicipi saat liburan ke suatu tempat. Kota Batik salah satunya destinasi wisata yang memiliki beragam makanan enak dari yang terjangkau hingga mahal. Kali ini penulis akan berbagi cerita perjalanan ke destinasi wisata yang termasuk populer di Jawa Tengah yaitu Surakarta, yang lebih dikenal dengan Solo dengan slogan The Spirit Of Java. Kota ini selain memberikan tempat wisata bersejarah dan kental budaya juga menyajikan wisata kuliner yang banyak diminati. Dari banyaknya kuliner di Kota Batik tersebut, Sate Kambing Mbok Galak menjadi salah satu kuliner yang menjadi perbincangan ramai wisatawan. Warung Sate Kambing ini menurut penjelasan salah satu pengunjung lokal “Warungnya kalo dari pertama dulu bukan di sini aslinya Mas, pertama dulu itu di rumah dekat Gedung Graha Saba Buana. Abis itu pindah lagi di depan pom Bensin, sampai akhirnya disini dari tahun 1990-an, jadinya pindah sampai tiga kali”, ujar Slamet,hari Kamis (24/03/2022). Pada tepa

Mi Aceh Syafana, Bojong Kulur, Bogor

    MAS KALIM. Mi aceh adalah masakan mi pedas khas Aceh di Indonesia. Mi kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. Rasanya yang paling dominan dari Mi Aceh ini adalah gurih dan pedas. Mi Aceh disajikan dengan topping sesuai selera seperti daging sapi atau udang dan seafood, disajikan juga potongan bawang merah dan mentimun yang segar. Keunikan cita rasa mi Aceh terletak pada racikan bumbu yang kaya akan rempah-rempah, sehingga menghasilkan rasa yang kuat di lidah. Minya pun cukup unik karena berwarna kuning dan bentuknya tebal pipih. Mi Aceh memiliki beberapa varian, ada yang kering, nyemek, dan basah. Mi Aceh terbilang unik karena bahannya yang beda dari yang lain, bahan utama pembuatan Mi Aceh adalah Mi, daging (kambing atau sapi) atau makanan laut (udang dan ikan), rempah

Wedang Tahu Bu Sukardi, Minuman Jahe Hangat dan Lembut

MAS KALIM. Tahu pada umumnya diolah dengan cara digoreng atau dijadikan olahan makanan asin lainnya. Bagi sebagian orang, minuman bernama wedang tahu mungkin masih asing. Wedang tahu tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Di beberapa kota, minuman ini memiliki nama lain. Disebut tahoek di Solo, di Surabaya biasa dikenal dengan tahuwa, serta kembang tahu di Sumatera dan Jakarta. Meski namanya tidak setenar wedang ronde, hidangan ini sangat populer di Jawa Tengah. Di Yogykarta sendiri ada salah satu wedang tahu yang terkenal nikmat dan layak untuk dicoba, namanya Wedang Tahu Bu Sukardi. Menurut penuturan Bu Sukardi saat ditemui di lapaknya, pemilik usaha wedang tahu, Bu Sukardi mengatakan bahwa usahanya ini sudah berjalan selama 14 tahun. "Saya jualan wedang tahu ini sudah 14 tahun, di Jalan Asem Gede ini pertama, kedua ada di sekitar Pasar Pathuk," jelas Bu Sukardi. Selain lapak yang ada di Jalan Asem Gede dan sekitar Pasar Pathuk yang buka setiap pagi mulai pukul 06.30 hi

Gurih dan Renyahnya Kripik Belut Khas Pasar Godean

PEROLEHAN . Kripik merupakan salah satu camilan yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Setiap rumah pasti menyediakan kripik sebagai camilan keluarga atau sebagai hidangan ketika ada tamu yang berkunjung ke rumah. Kripik banyak sekali jenisnya mulai dari kripik kacang, kripik umbi-umbian, atau kripik buah. Kripik sendiri adalah sejenis makanan ringan yang terbuat dari buah atau umbi yang di iris tipis kemudian digoreng ke minyak panas dan hasilnya menjadi hidangan ringan yang renyah. Namun, ada beberapa jenis kripik yang dicampuri dengan adonan tepung sebagai ciri khas dari kripik tersebut. Sebut saja kripik kacang atau biasa dikenal dengan sebutan peyek kacang dimana adonan tepung dan kacang digoreng menjadi satu dan jadilah kripik kacang.   Dari sekian banyak kripik yang banyak tersebar di seluruh penjuru nusantara, ada salah satu kripik yang unik berasal dari daerah istimewa Yogyakarta yaitu kripik belut. Belut yang berbalut tepung yang digoreng kering ini menjadi s

Tempe Kemul, Cemilan dengan Rasa Gurih dan Keriuk yang Patut untuk Dicoba

MAS KALIM.  Bagi warga Wonosobo tempe kemul adalah cemilan sehari-hari yang cocok di sandingkan dengan berbagai macam makanan seperti mie ongklok contohnya. Tempe kemul sangat mudah sekali ditemui jika anda berkunjung ke Wonosobo, hampir disetiap desa pasti terdapat penjual tempe kemul. Nama dari tempe kemul sendiri memiliki sebuah arti, dimana kata “kemul” dalam Bahasa Jawa berarti “selimut”. Jadi tempe kemul memiliki arti “tempe yang diselimuti”. Hal ini juga berkaitan dengan tampilan tempe kemul, dimana tempe yang tampak seperti diselimuti adonan tepung. Untuk menghasilkan tempe kemul yang nikmat, tempe yang digunakan harus yang berkualitas. Kemudian dalam memotong tempe usahakan tidak terlalu tebal agar menghasilkan tingkat kerenyahan yang pas . Sekilas jika dilihat tempe kemul ini terlihat seperti tempe mendoan khas Purwokerto. Tetapi tempe kemul memiliki ciri khas sendiri dibanding tempe mendoan. Bentuk tempe kemul sedikit lebih berisi, ukuran tempenya yang kecil serta adonan tep

Cita Rasa Khas Pecel Madiun Mergoroso yang Patut Dicoba

DAMI. Bagi penikmat kuliner pasti tidak asing lagi dengan pecel. Pecel kerap menghiasi berbagai pilihan kuliner di Jawa Timur. Salah satu pecel di Jawa Timur berasal dari daerah Madiun. Mungkin Madiun bisa dikatakan sebagai pelopor industri pecel Indonesia, karena masyarakat Madiunlah yang pertama kali memperkenalkan sego pecel ke seluruh Indonesia. Secara etimologis, nama pecel berasal dari bahasa Jawa. Makna pecel dalam Bahasa Jawa yakni ‘tumbuk’ atau ‘dihancurkan dengan cara ditumbuk’. Di era modern ini, pecel tetap eksis dan menjadi pilihan makanan para penikmat kuliner diantara banyaknya kuliner yang berasal dari luar negeri. Pecel jenis ini sudah ada sejak abad ke-9 Masehi. Pada saat itu, pecel digunakan sebagai menu jamuan makan untuk rombongan kerajaan dan mereka yang membantu memenangkan perang. Sejak saat itu, pecel menjadi sajian dari waktu ke waktu untuk perayaan dan berbagai pertunjukan di wilayah Jawa. Namun, munculnya hidangan pecel juga dikisahkan dalam Babat Tanah Jaw

Lezatnya Sate Padang dengan Kekayaan Rempahnya

DAMI. Tidak ada habis-habisnya kuliner yang ada di Nusantara. Di Indonesia yang merupakan negara dengan ribuan kebudayaan yang berbeda-beda, dan juga tanahnya yang melimpah akan kekayaan rempah-rempahnya, sudah sewajarnya negara Indonesia memiliki bermacam-macam jenis kuliner pula. Salah satu daerah yang melimpah akan kulinernya adalah daerah provinsi Sumatera Barat. Provinsi Sumatera Barat terkenal dengan kearifan kuliner lokal yang sangat menggiurkan mata maupun lidah.  Makanan dengan cita rasa yang gurih, pedas namun nikmat merupakan ciri khas makanan khas daerah provinsi Sumatera Barat. Maka dari itu, salah satu destinasi tempat makan yang sudah merakyat dan digemari dari hampir seluruh penjuru Indonesia adalah tempat makan rumah makan padang. Salah satu pilihan utama masyarakat Indonesia dalam mencari makan berat. Namun selain masakan padang rumahan, masih banyak jenis makanan khas Sumatera Barat yang sudah digemari hampir kebanyakan masyarakat Indonesia. Yaitu tidak lain tidak

Sate Bandeng, Hidangan Bersejarah Dari Sultan Banten

PEROLEHAN. Jika mendengar makanan sate, kebanyakan orang akan berpikir mengenai sate yang terbuat dari daging ayam atau daging kambing. Namun bagaimana jika makanan sate yang disajikan terbuat dari daging ikan bandeng? Menarik, bukan?Sate yang menggunakan daging ikan bandeng ini adalah salah satu makanan daerah khas Provinsi Banten yang dikenal dengan nama sate bandeng. Konon, sate bandeng menjadi salah satu hidangan di Kesultanan Banten pada masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin yang dibuat oleh juru masak keraton pada saat itu agar Sultan Maulana Hasanuddin dapat menikmati sajian ikan bandeng tanpa khawatir akan duri-durinya. Hal inilah yang membuat makanan ini memiliki cerita sejarahnya tersendiri di lingkungan masyarakat Banten. Seperti yang dikatakan oleh Bu Etin selaku pembuat dan penjual sate bandeng, “(Sate) bandeng ini kan ada ceritanya, karena sudah ada dari (zaman) dulu, dari waktu masih (zaman) Sultan, waktu (Banten) masih kerajaan. Soalnya (Sultan) suka banget sama

Mengenal Sasagun, Olahan Kelapa Unik Khas Batak

MANALAGI. Berbicara soal hidangan khas Suku Batak, banyak sekali yang bisa diulas. Namun kali ini Sasagun menjadi kuliner khas yang akan dibahas. Tidak seperti olahan khas Batak yang biasanya bercita rasa pedas dan asin, Sasagun hadir sebagai makanan manis yang berbahan dasar unik. Sasagun merupakan olahan cemilan yang berbahan dasar tepung beras. Tepung beras yang digiling dengan mesin atau lesung tradisional, kemudian disangrai bersamaan dengan parutan kelapa dengan api kecil. Dan terakhir dicampur dengan gula merah atau putih. Dapat ditambahkan daun pandan bila perlu sebagai penambah aroma. Mungkin saat melihat tampilannya yang cukup unik, beberapa orang kurang berselera. Bentuknya yang hanya seperti tepung dan warna yang tidak mencolok menjadikannya tidak semenarik makanan khas Batak lain. Namun jangan salah, Sasagun memiliki rasa yang bikin ketagihan. Terdapat dua jenis Sasagun, yaitu yang dicampur gula putih dan gula merah. Sasagun yang menggunakan gula putih memiliki tekstur ya

Cita Rasa Jadul, Kue Sagon Rangin yang Nikmat

PEROLEHAN. Sembari menikmati sejuknya udara kota Wonosobo, tak ada salahnya untuk menikmati jajanan jadul kue sagon bakar ditemani secangkir teh ataupun kopi. Disajikan dalam keadaan panas dengan aroma kelapa yang dibakar, rasanya amat sangat nikmat. Jajanan gurih manis ini terbuat dari bahan dasar tepung ketan dan parutan kelapa yang kemudian di atasnya ditaburi dengan gula pasir. Meski tergolong jajanan jadul, enak, dan murah, sagon bisa dibilang masih tertinggal dibanding jajan pasar yang lain, mengingat pembuatan dan pengemasan sagon yang masih tradisional serta harus dibuat mendadak. Peralatan membuat sagon pun sangat praktis dan dinilai sanggup memenuhi kriteria hemat energi dan melestarikan tradisi. Pembuatannya pun sangat mudah, yakni dengan mencampur tepung ketan, parutan kelapa, dan gula pasir dalam cetakan berbentuk bulat yang terbuat dari alumunium. Kemudian adonan sagon ditindih menggunakan piring seng yang diberi potongan arang menyala dan dipanaskan langsung di atas tun

Kue Angka 8, Oleh-Oleh Berbentuk Angka dari Tapanuli Selatan

PEROLEHAN.  Berbicara tentang cemilan khas Bukit Tinggi, Sumatra Barat. Pasti kita familiar dengan camilan kerupuk gurih berbentuk angka 8 dengan warna kuningnya yang khas. Kerupuk ini biasa dikenal dengan nama Karak Kaliang. Kerupuk ini terkenal dan tersebat di pulau Sumatra. Di Sumatra Utara sendiri, Karak Kaliang disebut ‘Karak Koling’. Bahan utama Karak Kaliang adalah singkong yang diparut dengan bumbu yang sudah dihaluskan. Bumbu tersebut terdiri dari bawang putih, garam, merica dan air secukupnya. Makanan yang berasal dari Sumatra Barat ini sangat terkenal, sehingga sampai merambah pasar oleh-oleh di Sumatra Utara. Karak Kaliang sendiri memiliki tekstur yang cukup keras dan membutuhkan usaha untuk mengunyahnya, namun tetap memberikan cita rasa gurih yang khas dan memanjakan lidah. Karak Kaliang sudah sering didengar, namun sudah pernah dengar Kue Angka 8 atau Kue 88 dari Sumatra Utara, khususnya Tapanuli Selatan? Tepatnya di Sipirok, kota kecil yang memiliki hawa dingin dan cuk