MAS KALIM. Bagi warga Wonosobo tempe kemul adalah cemilan sehari-hari yang cocok di sandingkan dengan berbagai macam makanan seperti mie ongklok contohnya. Tempe kemul sangat mudah sekali ditemui jika anda berkunjung ke Wonosobo, hampir disetiap desa pasti terdapat penjual tempe kemul.
Nama dari tempe kemul sendiri memiliki sebuah arti, dimana kata “kemul” dalam Bahasa Jawa berarti “selimut”. Jadi tempe kemul memiliki arti “tempe yang diselimuti”. Hal ini juga berkaitan dengan tampilan tempe kemul, dimana tempe yang tampak seperti diselimuti adonan tepung. Untuk menghasilkan tempe kemul yang nikmat, tempe yang digunakan harus yang berkualitas. Kemudian dalam memotong tempe usahakan tidak terlalu tebal agar menghasilkan tingkat kerenyahan yang pas.
Sekilas jika dilihat tempe kemul ini terlihat seperti tempe mendoan khas Purwokerto. Tetapi tempe kemul memiliki ciri khas sendiri dibanding tempe mendoan. Bentuk tempe kemul sedikit lebih berisi, ukuran tempenya yang kecil serta adonan tepung yang menyelimuti tempe jauh lebih tebal dan renyah. Jika mendoan digoreng sampai setengah matang dan cenderung bertekstur lembek, beda halnya denga tempe kemul yang digoreng hingga garing dan bertekstur renyah.Jika biasanya tempe goreng diberi campuran daun bawang pada adonan tepungnya, berbeda dengan tempe kemul yang diberi campuran daun cay. Ciri khas lain dari tempe kemul adalah warnanya yang kuning. Warna kuning ini didapatkan dari kunyit yang dihaluskan atau diparut lalu dicampurkan pada adonan tepung yang akan menyelimuti tempe ketika digoreng nanti. Penggunaan kunyit sebagai pewarna alami pada tempe kemul ini tidak dapat digantikan dengan pewarna kimia apa pun, karena akan mengubah cita rasa rempahnya.
Adapun penjelasan pembuatan tempe kemul yang dijelaskan oleh Ibu Turiyah, salah satu penjual tempe kemul di Desa Pandansari, Wonosobo yang berhasil saya wawancarai. “Ini untuk adonan kemulnya terbuat dari bahan halus ada bawang putih, ketumbar, kunyit, kemiri sama garam, terus bahan dasarnya ada tepung terigu, sedikit tepung beras dan tepung pati teles. Kalo adonan udah jadi tinggal dimasukan potongan daun cay biar tampilannya lebih menarik.”, jelas ibu Turiyah. Beliau berjualan tempe kemul sejak tahun 2017 dan membuka lapaknya di samping rumahnya. Menurutnya, peminat tempe kemul tidak pernah ada habisnya pasti ada saja orang yang membeli tempe kemul setiap harinya.
Rasa tempe kemul yang khas ini, memberikan kenikmatan saat menyantapnya. Tempe kemul ini sangat cocok disajikan selagi hangat dam disantap dengan cabe rawit. Di Wonosobo sendiri tempe kemul sering disajikan sebagai lauk ketika menikmati hidangan berkuah, seperti mie ongklok, soto atau bakso. Hampir di setiap warung makanan berkuah di Wonosobo menyajikan tempe kemul di meja pengunjungnya. Selain hidangan berkuah, tempe kemul juga bisa ditemui di warung nasi megono yang juga merupakan ciri khas Wonosobo saat pagi hari.
Pembuatan tempe kemul bisa dibilang cukup mudah untuk dilakukan dirumah, seperti yang sudah dijelaskan oleh ibu Turiah di atas. Langkah pertama, yaitu campurkan tepung terigu, tepung beras dan pati teles serta bumbu yang sudah dihaluskan. Kemudian tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan bertekstur sedikit cair. Lalu masukkan irisan daun cay dan aduk hingga rata. Jika adonan sudah siap, masukan irisan tempe ke dalam adonan tepung tersebut. Terakhir, goreng dalam minyak panas sampai berwarna kuning kecoklatan, lalu angkat dan triskan. Tempe kemul pun siap untuk dihidangkan, mudah bukan?
Jadi, bagaimana mau mencicipi tempe kemul buatan sendiri atau tempe kemul dari kota Wonosobo langsung? Lebih baik jika mencicipinya langsung di kota Wonosobo sembari menikmati udara yang segar dan dingin, yang akan terasa jauh lebih nikmat. Apalagi jika menyantap tempe kemul sembari mencicipi makanan khas Wonosobo lainnya, sepeti mie ongklok dan nasi megono.
Komentar
Posting Komentar