DAMI. Bagi penikmat kuliner pasti tidak asing lagi dengan pecel. Pecel kerap menghiasi berbagai pilihan kuliner di Jawa Timur. Salah satu pecel di Jawa Timur berasal dari daerah Madiun. Mungkin Madiun bisa dikatakan sebagai pelopor industri pecel Indonesia, karena masyarakat Madiunlah yang pertama kali memperkenalkan sego pecel ke seluruh Indonesia. Secara etimologis, nama pecel berasal dari bahasa Jawa. Makna pecel dalam Bahasa Jawa yakni ‘tumbuk’ atau ‘dihancurkan dengan cara ditumbuk’.
Di era modern ini, pecel tetap eksis dan menjadi pilihan makanan para penikmat kuliner diantara banyaknya kuliner yang berasal dari luar negeri. Pecel jenis ini sudah ada sejak abad ke-9 Masehi. Pada saat itu, pecel digunakan sebagai menu jamuan makan untuk rombongan kerajaan dan mereka yang membantu memenangkan perang. Sejak saat itu, pecel menjadi sajian dari waktu ke waktu untuk perayaan dan berbagai pertunjukan di wilayah Jawa. Namun, munculnya hidangan pecel juga dikisahkan dalam Babat Tanah Jawi yang mencatat jejak kemunculan masakan pecel - pada saat Islam menyebar di Jawa. Saat itu, Sunan Kalijaga salah satu Wali Songo sedang mengunjungi kediaman Ki Gede Pemanahan di Mataram untuk makan siang yang berupa pecel.
Menjadi salah satu kuliner khas dari kota Madiun, pecel madiun saat ini dapat ditemukan diberbagai penjuru daerah Indonesia, salah satunya adalah Yogyakarta. Tidak perlu jauh-jauh lagi ke Madiun untuk menyantap makanan khas daerah tersebut. Salah satu gerai yang menjual pecel madiun di Yogyakarta adalah Pecel Madiun Megoroso. Gerai ini terletak di Jalan Wonosari No.616, Pringgolayan, Banguntapan, Kec. Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemilik gerai pecel madiun ini memaparkan bahwa sego pecel Madiun mergoroso yang dikelola merupakan usaha kuliner keluarga yang telah diturunkan pada generasi pertama yaitu Edo Anya Rizkyansyah.
“Usaha ini kebetulan dulunya dikelola oleh Ayah tapi sekarang saya yang ditugaskan untuk mengelola usaha ini”, tutur Mas Edo pemilik gerai Sego Pecel Madiun Mergoroso.
Pecel Madiun Mergoroso ini sudah berdiri sejak Mei 2017. Ciri khas pecel Madiun Mergoroso adalah penyajiannya yaitu dengan cara diletakkan di alas daun pisang yang sudah dilipat. Dari penampilannya, pecel madiun terlihat mirip dengan sajian pecel pada umumnya. Hal yang juga membedakan pecel Madiun Mergoroso ini dengan pecel lainnya yaitu rasa bumbu pecel nya cukup kuat dan dominan asin pedas serta gurih. Tekstur sambel pecel yang kasar karena masih ada butiran-butiran kacang. Sayuran yang dipakai oleh gerai Pecel Madiun Mergoroso ini terdiri dari berbagai jenis, seperti bayam, kenikir, toge atau kecambah, kacang panjang, kemangi ada juga daun turi atau kembang turi yang direbus terlebih dahulu. Biasanya pecel ini disantap bersama dengan peyek teri atau peyek kacang. Tersedia juga berbagai macam pilihan lauk yaitu tahu, tempe, telur, paru sapi, ayam goreng, bakwan jagung dan empal sapi. Banyaknya lauk pauk yang tersedia kerap kali membuat penikmatnya bingung menentukan pilihan. Seluruh jenis lauk-pauk yang disajikan oleh penjual rasanya nikmat disantap bersama Pecel Madiun.
Gerai Pecel Madiun Mergoroso ini dalam sehari dapat menjual 70-90 porsi pecel sedangkan unutk produksi peyek teri sendiri sehari dapat memproduksi 1 kg lebih 1 ons setiap 1 toples besar berukuran 40cmx42cm. Selain itu pemilik gerai Pecel Madiun Mergoroso ini juga terus berinovasi salah satunya adalah sedang dalam tahap mengembangkan bumbu pecel kemasan kedap udara serta tahan lama sehingga bisa dibawa dan dikirim keluar kota.
“Sekarang lagi pr bikin bumbu pecel yang kedap udara, yang bisa dibawa dan dikirim keluar kota,” tutur Mas Edo pemilik Pecel Madiun Mergoroso.
Gerai Pecel Madiun Mergoroso ini buka setiap hari mulai pukul 06.00 hingga 15.00 WIB, selain dapat makan langsung ditempat pelanggan pecel Madiun Mergoroso juga dapat memesan melalui aplikasi seperti Gojek, Grab dan Shopee Food. Harga mulai dari Rp.8.000 sampai 17.000 tergantung jenis lauk yang dipilih. Selain pecel Madiun, gerai ini juga menyediakan menu lain seperti nasi rawon Jawa Timur.
Ditulis Oleh : Rizkiana Nabila
Komentar
Posting Komentar