MANALAGI. Siapa yang tak mengenal es dawet? Hampir semua kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa tak asing dengan olahan minuman tersebut. Es Dawet merupakan salah satu minuman tradisonal yang sering ditemukan di sepanjang jalan hingga di dalam pasar tradisional. Selain mudah di dapatkan, es dawet juga ramah di kantong. Minuman yang cocok dihidangkan saat cuaca panas dimana sensasi dingin dari es batunya dapat menyegarkan tenggorokan.
Es dawet sendiri terbuat dari beberapa bahan intinya berupa tepung beras maupun beras ketan. Kemudian minuman tersebut disajikan dengan siraman gula cair dengan kuah santan sehingga terasa sedikit gurih dan manis yang dapat menggugah selera. Namun, kali ini kami akan mengulas satu es dawet yang berbeda dan legendaris di daerah Pasar Gede Hardjonagaro yang tak jauh dari kampus ternama di Surakarta yaitu Universitas Sebelas Maret. Kuliner ini cukup dekat dari pusat kota, hanya dibutuhan waktu sekitar sepuluh menit dari Stasiun Purwosari apabila ada wisatawan yang datang dari Yogyakarta.
Es dawet ini salah satu jajanan yang tak patut dilewatkan saat berkunjung ke Surakarta. Dimana Es Dawet Telasih ini menggunakan bahan yang agak berbeda dari es dawet biasanya diantaranya bahan yang digunakan yaitu es dawet ketan hitam, jenang sumsum, tape ketan, biji selasih, gula jawa, santan dan pastinya es batu. Dari sekian banyaknya penjual es dawet seperti Ibu Siswo, Ibu Wiji, Ibu Dermi dan lain-lain, kali ini kami mencicipi es dawet yang legendaris dan sangat terkenal yaitu lapak Es Dawet Telasih Bu Dermi yang sudah berjualan sejak 1930. Hingga saat ini telah di wariskan pada generasi ke generasi, salah satunya ialah Ibu Rut Tulus Subekti merupakan generasi ketiga yang meneruskn dan mengelola usaha Es Dawet Bu Dermi yang masih tetap ramai pengunjung hingga saat ini dari berbagai kalangan.
“Saya sudah di sini sejak 20 tahun yang lalu lapak es dawet. Pelanggan yang kesini macam-macam, dulu waktu Pak Jokowi masih menjabat di Solo sering mampir ke sini. Ya seperti orang-orang biasa kadang minum es dawet sambil berdiri”, kata Bu Subekti di Pasar Gedhe, hari (19/03/2022). Namun, setelah menjabat sebagai presiden menurut Bu Subekti, kadang Pak Jokowi masih memesan es dawet tapi lewat ajudannya saat di Solo. Di lapak Es Dawet Telasih Bu Dermi dapat dijumpai racikan es dawet legendaris solo yang telah diwariskan turun temurun sampai tiga generasi. Es dawet ini terasa segar saat diminum terlebih setelah berkeliling di kota Solo. Minuman yang memiliki rasa khas ini juga ramah dikantong yang dijual dengan harga sangat murah Rp 8.000 per mangkuk kecilnya. Es Dawet Telasih Bu Dermi ini buka setiap hari dari pagi jam 08.00 sampai 15.00 WIB sudah habis dan terkadang terdapat penyesuaian peraturan karena adanya pandemi Covid-19.
Seperti yang dijelaskan diatas, es dawet telasih ini berbeda dengan es dawet pada umumnya seperti di daerah Purworejo dan Jepara, Es dawet dari Solo ini berwarna hijau bukan hitam. Selain itu, dapat ditemukan perbedaan dalam penggunaan gula yang mana es dawet telas tak menggunakan gula jawa melainkan cairan gula tebu.
Lapak es dawet ini tidak menyediakan banyak tempat duduk. Bu Subekti hanya menyediakan bangku untuk konsumen sepanjang satu meter. Jadi tak usah terlalu berharap untuk tetap bisa duduk saat minum. Seperti contohnya, Pak Jokowi dahulu saat membeli es dawet namun tak mendapat tempat duduk dan harus minum dawet sambil berdiri. Kondisi menyebabkan keadaan yang kurang nyaman, minum sambil berdiri membuat orang lain terganggu karena banyak yang berlalu lalang di dalam Pasar Gedhe. Namun, disitulah akan mendapatkan pengalaman baru dan terbayarkan oleh kesegaran dawet legendaris Bu Dermi.
Alasan es dawet ini sangat ramai pengunjung bahkan sampai rela mengantri di area jalan pasar yang sempit dan lalu lalang pengunjung adalah karena es dawet ini sangat enak, mempunyai rasa yang khas dan tidak sama dengan es dawet pada umumnya. Dan tentu saja, Es dawet ini ramai bukan hanya karena pernah dikunjungi pejabat-pejabat besar. Jadi kalau kamu ke Solo, jangan lupa mampir dan pastikan kamu tidak melewatkan kuliner legendaris ini.
Ditulis Oleh : Muhammad Ilhamul Akbar
Komentar
Posting Komentar