DAMI. Yogyakarta yang dijuluki sebagai daerah istimewa memang memiliki beragam keistimewaannya tersendiri, salah satunya dalam bidang kuliner. Kebanyakan orang hanya mengetahui bahwa kuliner khas Yogyakarta adalah gudeg, padahal ada salah satu kuliner khas Yogyakarta yang tidak kalah lezat dan memiliki cita rasa yang otentik yaitu sate klathak.
Sate klathak adalah sate kambing khas Yogyakarta yang diolah dengan cara dibakar menggunakan besi dan dengan menggunakan bumbu-bumbu yang sederhana. Daging yang digunakan pun menggunakan daging kambing muda. Nah, nama sate klathak diambil dari proses pembuatannya, yaitu dari bunyi yang muncul saat daging kambing muda yang ditaburi garam saat dalam proses pembakaran.
Di Yogyakarta ada beberapa tempat yang menjual sate klathak khas Yogyakarta, baik yang jauh dari kota maupun yang berada dekat dengan pusat kota. Salah satunya adalah Sate Klathak Pak Jede yang berada di tengah kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Nologaten No.46, Nologaten, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sate klathak yang berbahan dasar daging kambing muda ini memiliki beberapa keunikannya tersendiri yang dapat membedakan sate klathak dengan sate kambing lainnya. Jika biasanya sate diolah dengan menggunakan bumbu kacang atau kecap, namun sate klathak hanya diolah dengan bumbu garam. Lebih uniknya lagi, tusuk sate yang digunakan bukan tusuk sate kayu seperti biasanya, namun sate klathak menggunakan jeruji besi sepeda untuk menyajikannya.
“Besi (jeruji) itu kami gunakan supaya panas dari proses pembakaran bisa sampai merata ke daging kambingnya. Cara ini yang mungkin membedakan hasil dan rasa sate klathak dengan sate lainnya” Ucap Mas Agus yang merupakan salah satu karyawan di bagian pengolahan daging kambing muda di tempat Sate Klathak Pak Jede ini.
Selain pengolahannya, sate klathak ini juga disajikan secara sederhana hanya dengan kuah gulai dan irisan cabai. Namun, walaupun begitu, pengunjung sate klathak ini selalu meningkat. Memiliki kelebihan dalam proses pengolahan yang membuat daging kambing muda terasa empuk dan tidak berbau membuat sate klathak ini menjadi primadona bagi wisatawan Yogyakarta. Hal itu dibuktikan dengan selalu ramainya pengunjung Sate Klathak Pak Jede ini, baik warga lokal maupun wisatawan.
“Untuk pengunjung, Alhamdulillah selalu meningkat dari waktu ke waktu. (Pengunjung) disini (juga) tidak hanya untuk keluarga atau wisatawan biasa, banyak wisatawan asing bahkan ada (juga) artis-artis dari Jakarta atau lainnya. Bisa dilihat di dinding kami dokumentasinya.” Ucap Mas Agus sambil menunjukkan tempat dimana mereka mendokumentasikan beberapa pengunjung di Sate Klathak Pak Jede ini. “Ya, intinya Alhamdulillah sudah banyak dikenal wisatawan.” sambung Mas Agus.
Dengan makanan yang memiliki cita rasa yang otentik dan didukung oleh tempat yang luas dan nyaman, tidak heran jika banyak wisatawan yang merasa nyaman untuk menyantap kuliner sate klathak di tempat Sate Klathak Pak Jede ini bersama keluarga maupun teman. Apalagi dengan harga yang sangat terjangkau menambah daya tarik wisatawan untuk datang ke tempat ini dan mencicipi sate klathak yang merupakan makanan khas Yogyakarta yang jarang diketahui oleh orang banyak. Di Sate Klathak Pak Jede ini, hanya dengan Rp. 25.000,-, pengunjung dapat menikmati satu porsi sate klathak khas Yogyakarta di Sate Klathak Pak Jede yang lokasinya berada di tengah kota Yogyakarta.
Komentar
Posting Komentar