Langsung ke konten utama

Geblek, Kuliner Jadul yang Tak Lekang Oleh Zaman

PEROLEHAN. Indonesia dari dulu memiliki banyak sekali kuliner yang unik dan menarik. Di setiap daerah yang ada pasti terdapat kuliner yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Kuliner kuliner tersebut banyak dikonsumsi oleh masyarakat setempat sehingga menjadi makanan khas dari daerah tersebut. Kuliner-kuliner khas identic dengan makanan tradisional atau makanan jadul karena sudah dari zaman dahulu dikonsumsi oleh masyarakat. Namun kini banyak kuliner tradisional yang terkadang sulit kita jumpai karena tergerus oleh perkembangan dunia kuliner yang semakin banyak ragamnya. Disisi lain masih banyak juga kuliner yang masih eksis walaupun sekarang marak jajanan modern yang bervariatif. Salah satunya makanan tradisional khas kabupaten Kulon Progo yaitu geblek. 

Geblek sendiri adalah makanan kudapan yang terbuat dari pati singkong atau tepung tapioka yang diuleni dan diberi bumbu kemudian digoreng menggunakan minyak panas. Makanan tradisional ini pertama kali dikenalkan oleh masyarakat di Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta sebagai bekal para petani yang sedang berladang di sawah.  Bahan baku untuk membuat geblek ini terdiri dari karbohidrat yang mampu mengganjal perut para petani yang bekerja keras seharian di sawah. Bahan utama singkong yang dibuat menjadi pati ini bertekstur kenyal sehingga menimbulkan rasa kenyang yang awet bagi siapa saja yang memakannya terutama para petani yang bekerja dapat menyimpan energi yang cukup saat bekerja. 

Seklias geblek khas Kulon Progo ini mirip seperti cireng yang ada di Jawa Barat karena menggunakan bahan baku yang sama dalam pembuatannya yakni singkong yang diolah menjadi pati. Yang membedakan geblek Kulon Progo dengan cireng adalah bentuk makanannya, cita rasa yang dihasilkan, dan juga ukuran. Cireng jawa barat disajikan dengan berbagai varian rasa  dan bentuknya beragam mengikuti trend kuliner pasaran. Berbeda dengan geblek Kulon Progo yang dari dulu penyajiannya masih sama dan juga rasanya juga tidak berbeda. Cara pembuatan geblek juga lebih sederhana dibandingkan dengan cireng. Yang harus dipersiapkan dalam pembuatan geblek ini adalah bahan utama yaitu pati singkong atau tepung tapioka, air panas, dan juga bumbu berupa bawang putih dan juga garam. Bahan yang sederhana tersebut bisa kita buat dimana saja karena tidak memerlukan alat tertentu dalam proses pembuatannya. Semua bahan tersebut diaduk menjadi satu hingga berubah menjadi adonan yang kalis kemudian tinggal dibentuk menyerupai angka delapan. 

Namun setiap penjual yang menjajakan geblek ini memiliki rasa yang berbeda karena kualitas tepung tapioka sangat mempengaruhi rasa dan juga tekstur geblek itu sendiri. Jika salah menakar porsi setiap bahan atau salah dalam proses pembuatan geblek bisa menjadi terlalu kenyal atau bahkan menjadi keras karena salah proses pembuatan. Jika tidak sempat membuat geblek tidak perlu khawatir karena adonan geblek banyak dijumpai di pasar tradisional atau toko oleh-oleh khas kulon progo.  Adonan geblek yang sudah siap digoreng bisa bertahan sampai 4 hingga 5 hari di dalam kulkas. Ini menjadikan geblek menjadi salah satu makanan dengan ketahanan yang lama tanpa pengawet dan tanpa proses pengeringan.  Kita tinggal menggorengnya kemudian siap disajikan.

Menikmati geblek lebih nikmat ketika masih dalam keadaan hangat karena tekstur yang kenyal dan renyah lebih terasa ketika dimakan selagi hangat. Rasa gurih dan juga asin mencerminkan kesederhanaan dari kuliner tradisional ini. rasa gurih dan asin tidak bisa lepas dari lidah orang jawa yang kebanyakan menggunakan bumbu garam dan juga bawang di setiap masakan. Menikmati geblek rasanya tak cocok apabila tidak ditemani kopi dan juga tempe besengek di sore hari sambil menikmati angin sepoi-sepoi di tengah hamparan persawahan menambahkan kenikmatan dan kesederhanaan yang dapat memanjakan lidah. 



Ditulis Oleh : Muhammad Bagas Wibowo



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakpia Bima, Buah Tangan Istimewa Khas Yogyakarta.

PEROLEHAN . Tak lengkap rasanya jika bertandang ke Yogyakarta tanpa membeli buah tangan khas Yogyakarta yaitu bakpia. Bakpia menjadi buah tangan yang banyak digemari oleh wisatawan lokal mapun wisatawan internasional. Ada beragam jenis bakpia yang bisa ditemukan di Daerah Istimewa ini, mulai dari bakpia kering, basah, hingga kukus. Semua tergantung selera masing-masing. Salah satu bakpia basah yang bisa menjadi rekomendasi buah tangan saat Anda bertandang ke Yogyakarta adalah Bakpia Bima. Bakpia Bima merupakan salah satu gerai bakpia dengan harga yang terjangkau di Sleman, Yogyakarta. Gerai bakpia ini menjual beragam varian bakpia dengan kulit krispi dan isian yang lembut. Sulis, pemilik Bakpia Bima menceritakan mulanya ia membuat ide bisnis bakpia ini. Dimana bermula dari keinginan Sulis untuk menambah penghasilan dengan membuka usaha bakpia.  “Saya sebelumnya bekerja di sebuah gerai bakpia kemudian ada keinginan untuk mandiri dan juga mengembangkan usaha, lalu akhirnya tahun 2019 sa

Porsi Tak Biasa Dari Mie Palembang Afui

DAMI. Membicarakan makanan memang tidak ada habisnya, terutama makanan gurih yang biasanya identik dengan makanan hidangan utama. Ketika mendengar makanan gurih biasanya apa sih yang terlintas di pikiran kita? Apakah nasi goreng? Sup? Atau bakmi? Tentu makanan yang disebutkan diatas adalah beberapa contoh makanan utama yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah di indonesia memiliki kekhasan masing-masing dalam membuat makanan mereka terutama hidangan utama. Sebut saja seperti di Jogja terdapat gudeg dan krecek yang menjadi salah satu ikon dari kota ini. Lalu di Jakarta terkenal dengan soto betawi nya yang gurih dan creamy . Di bali terkenal dengan ayam betutu dengan bumbu kuat dan medok khas nya. Namun apakah ada yang tahu bahwa beberapa makanan yang ada di setiap daerah di indonesia ini memiliki beberapa pengaruh dari bangsa pendatang? Sebut saja hidangan bistik solo yang berasal dari zaman kolonial dan pendudukan inggris di daerah jawa khususnya solo. L