Langsung ke konten utama

Cita Rasa Unik Mie Ongklok, Mie dengan Kuah Kental Khas Wonosobo


MAS KALIM. Terasa ada yang kurang apabila kita berkunjung ke Kabupaten Wonosobo tetapi tidak mencicipi kuliner khas kota dingin tersebut. Tak hanya menyuguhkan wisata alamnya yang indah, Wonosobo juga menyajikan beragam kuliner yang dapat memanjakan lidah para pengunjungnya. Salah satu kuliner yang terkenal dan wajib untuk dicicipi ketika berkunjung ke Wonosobo adalah mie ongklok. Salah satu kuliner yang hampir ada di setiap sudut kabupaten Wonosobo. Tak heran jika mie ongklok menjadi kuliner yang selalu diburu para wisatawan. Ditambah lagi udara di kabupaten Wonosobo yang sejuk, menjadi sangat cocok untuk menikmati kuliner satu ini.

Umumnya dalam satu porsi mie ongklok dilengkapi dengan isian mie yang terbuat dari tepung pati, sayur kol, potongan kucai, tahu iris, bumbu kacang dan kemudian disiram dengan kuah kaldu yang kental. Kuah mie ongklok sendiri terbilang unik dan berbeda dari kuah mie pada umumnya yang bentuknya cair. Kuah mie ongklok terbuat dari campuran tepung kanji, gula jawa, ebi, dan ditambah bumbu lainnya. Soal rasa, mie ongklok memiliki rasa yang manis, asin dan gurih yang bercampur menjadi satu. Sebagai pelegkap biasanya mie ongklok disajikan bersama dengan sate sapi atau sate ayam, tempe kemul dan geblek.

Nama mie ongklok sendiri diambil dari pada proses pembuatannya, dimana mie direbus dengan alat yang terbuat dari anyaman bambu berbentuk keranjang kecil bernama “ongklok”. proses memasak mie dilakukan dengan cara diongklok atau dalam bahasa Indonesia dicelup-celup dalam air panas secara berulang-ulang. Alhasil disebutlah oleh masyarakat sekitar dengan sebutan mie ongklok.

Terdapat warung mie ongklok yang paling legendaris di Wonosobo, yaitu warung Mie Ongklok Longkrang. Bagi warga Wonosobo tentu sudah tidak asing lagi dengan warung satu ini, yang selalu ramai tidak pernah sepi pengunjung. Letak warung ini juga sangat strategis, hanya berjarak 1 KM dari Alun-Alun Kabupaten Wonosobo, tepatnya berada di Jalan Pasukan Ronggolawe No.14, Longkrang, Wonosobo, Jawa Tengah. 

Warung Mie Ongklok Longkrang sudah berdiri sejak tahun 1975, “Dulu yang pertama berjualan bapak dan ibu saya, masih keliling-keliling waktu dulu belum punya warung sendiri. Sampai akhirnya tahun 1975 baru didirikan warung ini dan kemudian diturunkan pada saya sebegai generasi ke-2 nya.” Ucap pak Waluyo, pemilik warung Mie Ongklok Longkrang. 

Menurut penuturan warga sekitar, Mie Ongklok Longkrang ini merupakan mie ongklok generasi pertama di Wonosobo. Bukan cuma itu, bahkan kelezatan Mie Ongklok Longkrang pun kabarnya telah menyebar ke negara-negara di Amerika, Asia, serta Eropa. Beberapa tokoh nasional pun juga tak ketinggalan untuk mencicipi mie ongklok ini. Salah satunya adalah mantan presiden RI yaitu Bapak Susilo Bambang Yudhoyono.

Pak Waluyo masih tetap terus mempertahankan citarasa Mie Ongklok Longkrang dari dahulu hingga saat ini. Dan inilah yang menjadi daya tarik Mie Ongklok Longkrang karena citarasanya yang khas dan lezat. “Semua yang kami sajikan disini itu dibuat sendiri mba, mulai dari mie, bumbu, gorengan, sate, bahkan kecapnya pun kami membuatnya sendiri.” jelas pak Waluyo. Selain itu pak Waluyo juga menjelaskan bahwa dalam meracik mie ongklok, beliau tidak pernah memberikan takaran khusus, hanya berdasarkan feeling saja. Hal tersebutlah yang membuat Mie Ongklok Longkrang ini menjadi primadona para wisatawan.

Untuk menikmati seporsi Mie Ongklok Longkrang ini pengunjung hanya perlu merogoh kocek Rp10.000 per porsinya. Sedangkan untuk sate sapi harganya Rp26.000 per 10 tusuk. Meskipun warung Mie Ongklok Longkrang ini tidak terlalu besar, tetapi antusias pengunjung untuk menikmati Mie Ongklok Longkrang ini sangat luar biasa, sampai-sampai mereka rela mengantri agar bisa menikmati Mie Ongklok legendaris ini. 


Ditulis Oleh : Arimbi Ayyun Sejati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bakpia Bima, Buah Tangan Istimewa Khas Yogyakarta.

PEROLEHAN . Tak lengkap rasanya jika bertandang ke Yogyakarta tanpa membeli buah tangan khas Yogyakarta yaitu bakpia. Bakpia menjadi buah tangan yang banyak digemari oleh wisatawan lokal mapun wisatawan internasional. Ada beragam jenis bakpia yang bisa ditemukan di Daerah Istimewa ini, mulai dari bakpia kering, basah, hingga kukus. Semua tergantung selera masing-masing. Salah satu bakpia basah yang bisa menjadi rekomendasi buah tangan saat Anda bertandang ke Yogyakarta adalah Bakpia Bima. Bakpia Bima merupakan salah satu gerai bakpia dengan harga yang terjangkau di Sleman, Yogyakarta. Gerai bakpia ini menjual beragam varian bakpia dengan kulit krispi dan isian yang lembut. Sulis, pemilik Bakpia Bima menceritakan mulanya ia membuat ide bisnis bakpia ini. Dimana bermula dari keinginan Sulis untuk menambah penghasilan dengan membuka usaha bakpia.  “Saya sebelumnya bekerja di sebuah gerai bakpia kemudian ada keinginan untuk mandiri dan juga mengembangkan usaha, lalu akhirnya tahun 2019 sa

Porsi Tak Biasa Dari Mie Palembang Afui

DAMI. Membicarakan makanan memang tidak ada habisnya, terutama makanan gurih yang biasanya identik dengan makanan hidangan utama. Ketika mendengar makanan gurih biasanya apa sih yang terlintas di pikiran kita? Apakah nasi goreng? Sup? Atau bakmi? Tentu makanan yang disebutkan diatas adalah beberapa contoh makanan utama yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia. Di beberapa daerah di indonesia memiliki kekhasan masing-masing dalam membuat makanan mereka terutama hidangan utama. Sebut saja seperti di Jogja terdapat gudeg dan krecek yang menjadi salah satu ikon dari kota ini. Lalu di Jakarta terkenal dengan soto betawi nya yang gurih dan creamy . Di bali terkenal dengan ayam betutu dengan bumbu kuat dan medok khas nya. Namun apakah ada yang tahu bahwa beberapa makanan yang ada di setiap daerah di indonesia ini memiliki beberapa pengaruh dari bangsa pendatang? Sebut saja hidangan bistik solo yang berasal dari zaman kolonial dan pendudukan inggris di daerah jawa khususnya solo. L